Riizal Ramli Menteri Koordinator Bidang Maritim, menyatakan siap menghadapi preman dan mafia yang menghambat bongkar muat barang di pelabuhan.
Akibat ulah mafia, proses bongkar muat barang di pelabuhan yang seharusnya bisa dilakukan dua hari itu , sekarang memakan lima sampai enam hari. Bisa dipercepat, jika pemilik barang atau pihak ekspedisi, memberi uang suap.
Akibatnya cost yang dikeluarkan pemilik barang menjadi tinggi, dan akhirnya dibebankan pada konsumen yang membeli barang tersebut dengan harga lebih mahal.
Tidak boleh dibiarkan terus bercokol, mata rantai mafia bongkar muat barang di pelabuhan harus diberantas.
Menko Maritim yang pernah menantang Jusuf Kalla Wapres berdebat soal listrik itu menyatakan, tidak takut, siapapun backing mafia itu.
“Bukan untuk gagah-gagahan, demi kepentingan bangsa dan negara, siap melakukan apa saja yang terbaik. Memberesi bongkar muat barang di pelabuhan, atas perintah presiden untuk menekan ekonomi biaya tinggi,” kata Menko Maritim di Jakarta (31/8/2015).
Pembenahan bongkar muat barang juga akan dilakukan di pelabuhan seluruh Indonesia, termasuk Surabaya.(jos/iss/rst)