Tri Rismaharini, Walikota Surabaya dinobatkan sebagai second runner-up atau peringkat ketiga dalam daftar sepuluh teratas walikota paling berprestasi versi World Mayor Prize (WMP).
Informasi yang didapat dari www.worldmayor.com, nama Tri Rismaharini berada di bawah Naheed Nenshi (Walikota Calgary-Kanada) yang menduduki peringkat pertama dan Daniel Termont (Walikota Ghent-Belgia) di peringkat kedua.
Dari laman tersebut juga diketahui jika Risma mengungguli sederet kepala daerah negara lain, yakni Carloz Oscariz (Walikota Sucre-Venezuela); Jed Patrick Mabilog (Walikota Iloilo City-Filipina); Albrecht Schroter (Walikota Jena-Jerman); dan Annise Parker (Walikota Houston-AS).
WMP dalam situs resminya mengatakan, Risma dikenal sebagai figur enerjik yang antusias mempromosikan kebijakan sosial, ekonomi dan lingkungan secara nasional maupun internasional. Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga dinilai berhasil memanfaatkan lahan tak terawat dan menyulapnya menjadi taman kota yang asri.
Di Surabaya sendiri saat ini terdapat sebelas taman kota berskala besar dengan berbagai tema. Serta puluhan taman lainnya yang tiap hari dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi warga. Taman-taman tersebut dilengkapi dengan fasilitas wi-fi, taman baca, dan area bermain.
Perhatian Risma dalam bidang kesehatan dan pendidikan juga diapresiasi WMP. Penyelenggaraan kesehatan gratis serta peningkatan kualitas puskesmas menjadi salah satu indikatornya. Di sektor edukasi, pada 2014 Pemkot Surabaya mengalokasikan 35 persen dari APBD-nya untuk pendidikan.
Dalam website resminya, WMP juga memuat testimoni publik yang ditujukan kepada masing-masing walikota. “Risma menyadari bahwa posisinya sebagai walikota adalah mandat dari Tuhan yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” tulis Ahmad M pada kolom typical tribute.
“Pendidikan dan kesehatan gratis bagi warga Surabaya. Saya yakin, Risma bisa menjadi inspirasi bagi para pemimpin di Indonesia, bahkan dunia,” kata dia.
Ifron Hady Susanto, Kepala Bagian Kerjasama Pemkot Surabaya menyambut baik prestasi yang diraih Tri Rismaharini. Menurut dia, kabar baik ini akan semakin meningkatkan reputasi Kota Surabaya di kancal global. Apalagi, reputasi menjadi hal yang teramat penting bagi suatu kota dalam era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku 2015 ini.
“Momen ini bisa juga memacu rasa percaya diri warga Surabaya bahwa kita sejatinya juga bisa bersaing dengan kota-kota lain di dunia,” kata Ifron, Selasa (3/2/2015).
Hal yang sama dikatakan M Fikser, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya. “Prestasi ini harus bisa dimiliki atau dinikmati oleh seluruh masyarakat, sehingga semua warga bisa bangga terhadap penghargaan ini,” kata dia.
Sekadar diketahui, penghargaan ini digelar dua tahun sekali oleh City Mayor yang merupakan yayasan non-komersial. Adapun fokus yayasan yang didirikan pada 2003 tersebut yakni mendukung, mendorong, serta memfasilitasi pemerintah daerah di seluruh dunia dalam penerapan sistem pemerintahan yang baik. (fik/ipg)
Teks Foto:
– Tri Rismaharini Walikota Surabaya.
Foto: Dok. suarasurabaya.net