Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang menjadi salah satu mega proyek Pemkot Surabaya bekerjasama dengan Pokja Perizinan Real Estate Indonesia (REI) akhirnya sampai pada tahapan groundbreaking, Selasa (22/9/2015).
Belum jenak pembangunan JLLB yang menjadi salah satu penghubung bagian utara dan selatan Kota Surabaya, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya telah mengusulkan pembangunan landasan terbang darurat di tengah-tengah JLLB.
Hal itu dia sampaikan dalam sambutan groundbreaking JLLB di kawasan Perumahan Citraland, Jalan Ngemplak, Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep, Senin pagi.
“Di bagian tengah jalan bisa untuk pendaratan darurat. Ini saya usul, kalau ada pembatas jalan, agak dipinggirkan. Tengahnya supaya luas,” ujarnya.
Tidak hanya sekadar usul, Risma mengaku sudah menghitung sendiri berapa luas jalan dan bagaimana kemungkinan landasan itu dibangun di tengah-tengah JLLB.
“Saya itu sudah ngitung sendiri, Pak. Itu bisa dibikin begitu,” katanya ditujukan kepada pengembang yang hadir dalam groundbreaking JLLB.
Dia membandingkannya dengan Kota Singapura yang sudah memiliki landasan terbang darurat di tengah-tengah jalan raya. Karena itu, Risma begitu optimistis usulannya bisa terwujud.
Landasan terbang darurat itu, kata Risma akan ditempatkan di wilayah JLLB ruas pakal ke utara, yang merupakan jalan menuju ke pelabuhan.
“Nanti ruas ke sana ada jalur kereta api, dari Jakarta masuk ke pelabuhan. Atau dari selatan, Banyuwangi, bisa langsung masuk ke pelabuhan,” ujarnya.
JLLB ini, nantinya akan memotong Jalan Raya Benowo dengan terusan ke Jalan Banyu Urip. Tidak hanya itu, juga akan dibangun flyover ke Teluk Lamong oleh Pelindo untuk mendukung infrastruktur JLLB ini. (den/ipg)