Lebih dari 2.200 jiwa warga Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jatim, terpaksa mengungsi karena daerah tempat tinggal mereka dilanda banjir sejak Kamis (19/2/2015) malam.
“Ribuan jiwa warga Mojoagung itu tinggal di pengungsian sejak tadi malam, sejak banjir menyergap daerah tersebut,” kata Gunadi, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang seperti dilansir Antara, Jumat (20/2/2015) .
Gunadi menjelaskan, banjir dengan ketinggian air antara 1-2 meter tersebut dipicu meluapnya air sungai yang mengalir di wilayah tersebut. Sungai tidak mampu menampung kiriman air yang datang dari Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang serta dari Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Banjir menggenangi empat desa di Kecamatan Mojoagung, meliputi Kademangan, Janti, Gambiran, dan Mojotresno. Selain itu, banjir juga terjadi di Kecamatan Sumobito, namun yang terparah di Kecamatan Mojoagung.
Gunadi mengatakan, banjir yang juga merendam jalur provinsi Surabaya-Kediri, Jumat sudah mulai surut, namun warga belum disarankan untuk pulang ke rumah. Ketinggian air masih cukup tinggi, sehingga warga diimbau untuk tinggal di tempat pengungsian terlebih dahulu.
BPBD Jombang telah mendirikan posko pengungsian dan dapur umum. “Kami buat tenda di posko yang ada di Mojoagung. Ada pengungsi yang tinggal di dapur umum,” ujarnya.
Gunadi mengatakan, banjir merusak sejumlah tanggul dan mengganggu arus lalu lintas.(ant/iss/wak)