Meski persembahyangan Tawur Agung Kesanga dilaksanakan pada Jumat (20/3/2015) sebagai kelengkapan perayaan Nyepi 2015, sejumlah ibu-ibu di Pura Jalasidhi Amerta, Juanda, Sidoarjo, rela tidak memasak untuk mempersiapkan berbagai perlengkapan persembahyangan.
“Sekalian ketemu dengan ibu-ibu lainnya, untuk persiapan Tawur Agung Kesanga. Mulai pagi sampai sore atau mungkin malam,” ujar Ratri satu diantara umat Hindu yang ditemui suarasurabaya.net, yang sedang membuat Canang Sari.
Ratri menambahkan sejak sekitar pukul 7 pagi bersama-sama Ibu-ibu lainnya membuat Canang Sari yang jumlahnya memang cukup banyak. “Kalau sampai sore pastinya kami tidak memasak. Disini makan bareng-bareng,” lanjut Ratri.
Suwarti yang juga rutin membantu Ibu-ibu lainnya di pura Jalasidhi Amerta Juanda, membenarkan bahwa biasanya para Ibu berkumpul membuat berbagai perlengkapan persembahyangan Tawur Agung Kesanga hingga petang.
“Bersama-sama membuatnya, kami siapkan segala keperluan untuk membuat Canang Sari, Sodan, Prani, Daksina dan perlengkapan lainnya itu cukup banyak. Bisa seharian di pura,” tukas Suwarti.
Bagi umat Hindu, Canang Sari menjadi bagian persembahyangan yang penting. Canang Sari juga mengandung salah satu makna sebagai simbol memohon kehadapan Sang Hyang Widhi atau Tuhan yaitu memohon kekuatan, dan bentuk tanda bakti pada Tuhan Yang Maha Esa. (tok/dod/rst)