Dalam empat hari terakhir ada 15 wilayah di Indonesia yang diterjang angin puting beliung. Ke-15 wilayah ini termasuk di Jawa Timur.
Sutopo Purwo Nugroho Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Radio Suara Surabaya mengatakan, dari 15 wilayah itu paling parah di Sleman Yogyakarta. Akibat puting beliung sebanyak dua orang meninggal dunia, tiga orang luka-luka dan 23 rumah rusak. Selain itu, angin puting beliung juga menerjang wilayah Trenggalek dan Pacitan.
“Saat ini kita termasuk Jatim sudah persiapan memasuki musim kemarau dan sekarang dalam fase transisi. Dalam fase ini mudah sekali terjadi puting beliung, perbedaan perubahan suhu berlangsung cepat serta terjadi angin kencang kurang dari 10 menit disertai hujan deras,” kata dia.
Kata Sutopo, fase ini yang tentunya akan menimbulkan beberapa dampak kerusakan seperti pohon tumbang dan rumah rusak.
Tingkat letinggian kerawanan semua wilayah diterjang angin puting beliun, kata dia, semua wilayah memiliki potensi. Namun yang paling tinggi diantaranya Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.” Pedesaan dan kota itu punya ancaman yang sama,” ujar dia.
Angin puting beliung, kata dia, hanya terjadi sekali dan munculnya susah dideteksi. Ini berbeda dengan badai siklon yang mudah dideteksi karena skalanya besar.
“Kita tidak punya sistem peringatan dini terkait angin puting beliung,” katanya.
Untuk antisipasi dari BNPB, terus melakukan koordinasi dengan BMKG terkait peringatan dini. Masyarakat harus benar-benar mengenali lingkungannya dan melakukan langkan antisipatif. (dwi)
Teks Foto :
– Ilustrasi rumah rusak diterjang angin puting beliung
Foto : Antara