Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) turut merayakan peringatakan Hari Pers Nasional, Senin (9/2/2015). Siswa-siswi SDN Kertajaya IV Surabaya ini merayakan dengan cara memberikan ucapkan selamat kepada Pers dengan membatik dan membudayakan membaca.
Di atas selembar kain putih besar, mereka membatik tulisan “Selamat Hari Ulang Tahun Pers Indonesia, Jayalah Wartawan Indonesia”.
Selain membatik, siswa-siswi juga melakukan beberapa kegiatan diantaranya membaca koran bersama.
Matrai Faridhin, Kepala Sekolah SDN Kertajaya IV kepada suarasurabaya.net, kegiatan yang dilakukan ini bertujuan untuk menumbuhkan keinginan untuk mengikuti perkembangan-perkembangan peristiwa maupun fenomena yang terjadi, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami juga mengenalkan kepada siswa-siswi tentang profesi wartawan. Supaya mereka tahu bahwa informasi salah satunya datang dari wartawan baik cetak maupun elektronik,” kata Matrai Faridhin, Senin (9/2/2015).
Dia menambahkan, siswa-siswi juga dijelaskan mengenai fenomena pekerjaaan wartawan ketika memburu berita, baik di wilayah perkotaan hingga ke pelosok-pelosok daerah.
Terkait dengan melek media, Matrai menjelaskan, siswa-siswinya sudah dikenalkan dengan media massa, tidak hanya sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan tapi untuk mendapatkan informasi atau berita.
“Anak-anak biasanya mengkonsumsi berita di media cetak, dan mayoritas membaca rubrik olahraga,” ujarnya.
Biasanya, kata dia, siswa-siswi membaca media di waktu yang sudah disediakan oleh pihak sekolah, yaitu sepuluh menit sebelum kelas di mulai.
Selain media cetak, siswa-siswi juga dibolehkan membawa bacaan lain. Aktivitas ini memberikan banyak perubahan khususnya sehubungan dengan budaya membaca.
“Kami adopsi dari kebiasaan masyarakat Korea. Negaranya bisa maju, salah satunya karena ada kewajiban untuk membaca. Di Indonesia juga sebaiknya begitu,” ujarnya.
Di Hari Pers ini, Matrai berharap informasi maupun berita untuk anak-anak bisa disisipkan di konten-konten media cetak maupun elektronik, tidak hanya oleh media yang memang segmentasinya anak-anak. Dengan begitu, anak-anak sejak dini mengenal keberagaman bentuk media yang ada di Indonesia dan tebiasa mengonsumsinya. (ica/wak/rst)