Para buruh Jawa Timur mengancam akan melakukan aksi mogok massal kalau tuntutan mereka terkait penolakan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pengupahan tidak digubris oleh pemerintah. Pasalnya, menurut para buruh, RPP ini mengancam kehidupan para buruh ke depannya.
“Kami akan lakukan unjuk rasa nasional, kami arahkan agar buruh seluruh Indonesia untuk mogok kerja. Kami akan lakukan mogok nasional. Kami akan tutup bandara, atau pelabuhan. Ini bukan ancaman, Presiden yang mengancam kami,” kata Ardian Dewan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jatim kepada wartawan, Selasa (20/10/2015).
Selain itu, Ardian berharap aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh gabungan para buruh bisa di depan Gedung Grahadi bisa membuat Soekarwo Gubernur Jawa Timur berpikir ulang dan mencermati peraturan pengupahan ini.
“Kami berharap Pakde Karwo berpihak kepada buruh. Sebab, pemerintahan Jokowi saat ini sudah berpihak kepada pengusaha. Kami berharap pemerintahan Pakde Karwo jangan ikut-ikutan untuk hanya berpihak kepada pengusaha,” ujar dia.
Menurut Ardian, buruh begitu kecewa terhadap kinerja pemerintahan presiden Joko Widodo yang dianggap tidak berpihak terhadap kaum pekerja seperti buruh.
“Saya meminta segera cabut RPP pengupahan yang menindas kaum buruh. Perbaiki perekonomian Indonesia, kalau perlu ganti menteri, terutama menteri tenaga kerja, karena tidak becus mengurus kaum buruh yang ada di Indonesia,” kata Ardian. (dop/ipg)