Joko Widodo Presiden menyatakan perang melawan narkoba. Pernyataan Presiden itu disampaikan pada puncak peringatakan hari Anti Narkoba Internasional di Istana Negara, Jumat (26/6/2015) tadi.
Kata Presiden, peredaran dan pengguna narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat dan merambah seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari orang dewasa dan anak anak, pemuda, pelajar, mahasiswa sampai kalangan cendekiwan.
Peredaran narkoba tidak hanya berhenti di pusat kota tapi sampai ke pelosok desa.
Dengan alasan tadi, Presiden mengintruksikan agar bandar dan pengedar narkoba terus dikejar kemanapun larinya. “Tangkap dan penjarakan, jangan ada toleransi terhadap penjahat narkoba ini,” kata Presiden.
Intruksi Presiden ini juga berlaku bagi aparat pemerintah dan aparat keamanan yang terlibat perdagangan narkoba dan menjadi backing.
Bagi yang telah menjadi korban ganasnya narkotika harus direhabilitasi dengan benar dan jangan kucilkan dari pergaulan.
Kata Presiden, masalah narkotika ini sudah menjadi ancaman yang serius terhadap generasi muda. Karena itu diperlukan keberanian penegakan hukum. Jangan beri ampun siapapun yang ikut bermain dalam perdaran narkoba
Semetara itu, Anang Iskandar Kepala BNN mengajak para orang tua dan remaja pewaris bangsa memahami bahaya narkoba ini. “Katakan tidak pada narkoba,” pesannya. (jos/dwi/rst)