Posko Crisis Center AirAsia QZ 8501 yang berada di Polda Jawa Timur secara resmi ditutup bersamaan dengan berakhirnya operasi pencarian korban oleh Badan SAR Nasional (Basarnas).
Ini disampaikan Kombes Pol Budiyono Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim, Jumat (6/3/2015) di Polda Jatim.
“Penutupannya, bersamaan dengan operasi harian Basarnas,” kata Kombes Pol Budiyono kepada wartawan, Jumat (5/3/2015).
Dia menambahkan, ketika berakhirnya operasi harian Basarnas, dimungkinkan tidak ada keluarga yang mengunjungi posko karena tidak ada kedatangan jenazah yang dikirim oleh Basarnas kepada tim DVI Polda Jawa Timur.
“Buat apa ada posko crisis center lagi, sudah tidak ada pengiriman jenazah lagi kok,” kata dia.
Sedangkan untuk keluarga korban AirAsia yang ingin menunggu jenazah kerabatnya yang belum teridentifikasi, kata Budi, bisa langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara.
“Tapi kami usahakan, semoga minggu depan semua jenazah sudah teridentifikasi,” ujarnya.
Budiyono menambahkan, total jenazah yang sudah diterima oleh Tim DVI Polda Jawa Timur sebanyak 111 yang terdiri tubuh utuh dan potongan tubuh, serta non-human. Sedangkan jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi, baik tubuh utuh maupun bagian tubuh, sebanyak 100 jenazah.
“Ada 100 jenazah, 96 merupakan korban dengan kondisi utuh, dan tiga berupa potongan tubuh korban, serta satu non human,” kata dia.
Sisanya, ada empat jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara, berupa tiga jenazah utuh dan satu potongan tubuh. Sementara tujuh tulang yang baru ditemukan Basarnas, masih dianalisa di Mabes Polri. (wak/ipg)