Jenderal Polisi Badrodin Haiti Kepala Kepolisian RI mengatakan pihaknya akan mengirimkan ahli forensik untuk membantu identifikasi korban kecelakaan pesawat Trigana di Papua.
“Baru tadi pagi baru ditemukan lokasinya mungkin Tim SAR akan ke sana kalau suasana memungkinkan tapi yang jelas tim SAR dan gabungan kami akan kirimkan tim forensik DVI (disaster victim identification) Indonesia membantu,” kata Kapolri usai mengikuti acara peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta, Senin (17/8/2015).
Kapolri mengatakan pengiriman tim ahli forensik itu untuk membantu proses yang ada.
Kapolri juga mengatakan ada kemungkinan pesawat menabrak bukit sebelum mendarat di bandara.
“Tadi pagi sudah diketahui lokasi sudah ditemukan, kemungkinan besar memang menabrak bukit sebelum landing di bandara, nah itu yang perkiraan antara 15 km sampai 12 km sampai bandara,” kata Badrodin.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan membenarkan pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan IL 267 hilang kontak dalam penerbangan Jayapura-Oksibil, pada Minggu pukul 14.55 WIT.
“Pesawat Trigana Air PK-YRN dengan nomor penerbangan IL 267 sampai sekarang belum landing (melakukan pendaratan), hilang kontak seperti apa yang diinformasika. ATC Tower Oksibil,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Julius Andravida Barata dalam pesan singkat di Jakarta, Minggu (16/8/2015).
Barata mengatakan pesawat tersebut diterbangkan oleh Captain Hasanudin dan membawa lima awak dan 49 penumpang.
Nama awak pesawat adalah adalah pilot Kapten Hasanudin, kopilot Aryadin, mekanik Mario, pramugari Ika dan Dita, kata Kombes Patrige.
Penerbangan Jayapura-Oksibil ditempuh sekitar 55 menit.7-08-2015 13:40:59. (ant/iss/ipg)