Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya berupaya mendatangkan teknisi yang memahami cara kerja mesin dan piranti elektronik mobil Lamborghini. Keberadaan teknisi mobil ini sangat dibutuhkan untuk membuka data penggunaan mobil yang bisa menguak penyebab kecelakaan secara teknis.
Ajun Komisaris Polisi Adhika Ginanjar Kanit Laka Lantas Satlantas Polrestabes Surabaya mengatakan, dari keterangan Wiyang Lautner, mobil Lamborghini yang dikendarainya sempat mengalami kesalahan teknis.
Kesalahan teknis terjadi ketika mobil tersebut melewati traffic light Jl. Manyar Kertoarjo dari arah timur dalam kecepatan sekitar 80 km perjam, tiba-tiba ban belakang mobil Lamborgini Gallardo yang dikendarainya serong ke kanan.
“Tersangka merasa ban belakangnya terkunci, mengakibatkan bagian belakang mobil itu serong kanan, kemudian melaju ke arah pinggir jalan depan kantor Samsat,” kata dia.
Pengemudi Lamborgini tidak bisa melihat kondisi bagian depan saat melaju kencang karena tertutup airbag yang mengembang. Pada saat itulah mobil menabrak kerumunan lapak penjual STMJ. Satu orang meninggal dunia di lokasi akibat kecelakaan itu.
Diakui Adhika, pihaknya kesulitan untuk mendatangkan teknisi Lamborghini. “Kami berusaha mendapatkan informasi dari anggota komunitas mobil itu. Tapi sampai sekarang nihil. Sepertinya mereka semua sedang tiarap,” kata dia.
Disaat yang sama, polisi juga berupaya mencari teknisi Lamborghini yang diketahui ada di Jakarta. “Masih diupayakan,” ujarnya.
Untuk mengurai kronologi kecelakaan ini, juga tidak mudah. Meskipun banyak saksi mata yang melihat kejadian itu, dan mengaku melihat adanya balapan, ternyata tidak ada satupun saksi mata yang bersedia dimintai keterangan dalam berkas acara pemeriksaan (BAP).
Adhika memastikan, meski pemberkasan cukup sulit, namun polisi tetap akan bekerja profesional dan menyelesaikan kasus ini sesuai perundangan yang berlaku.(edy/fik)