Ancaman teror bom yang terjadi di tiga Rumah Sakit yang ada di Surabaya, yakni RS Mitra Keluarga Sukomanunggal, RSU Haji Sukolilo, dan RSAL Dr. Ramelan, sejak Rabu (29/7/2015) cukup membuat masyarakat resah.
Polda Jatim hingga kini masih melakukan penelusuran, karena aksi teror yang dikirim ke beberapa rumah sakit atas nama orang yang sama yakni Hondi.
“Aksi teror itu membuat masyarakat takut. Dan penerornya bisa dipidanakan,” kata Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono Kabid Humas Polda Jatim, Kamis (30/7/2015).
Dia menjelaskan, untuk melacak siapa orang yang sebenarnya mengirim aksi teror, pihak Polda Jatim menerjunkan tim intelijen. Meskipun kiriman teror melalui faksimile tersebut sudah tercantum namanya, dan kontaknya. “Masih kami selidiki kebenarannya,” kata dia.
Argo panggilan akrabnya itu mengungkapkan, selain masih melakukan penelusuran, Polda Jatim juga menurunkan anggota Pam. Obvit (Pengamanan Obyek Vital) dan Sabhara untuk melakukan penjagaan di sejumlah tempat pelayanan publik di Surabaya, termasuk Rumah Sakit. Hal itu dilakukan, untuk mencegah terjadinya kepanikan masyarakat dampak dari teror. (bry/wak/rst)