Irjen Polisi Anas Yusuf Kapolda Jawa Timur menegaskan kalau pihak kepolisian ingin bekerjasama dengan para ulama untuk mencegah eksistensi gerakan radikal yang meresahkan masyarakat. Menurutnya, hal ini cukup efektif untuk menjaga stabilitas Jawa Timur sendiri.
“Kita harus bisa merapatkan barisan dan menggandeng para ulama-ulama untuk menjaga keamanan di daerah Jawa Timur. Keamanan Jawa Timur adalah mutlak karena sangat membantu program-program pemerintah,” katanya, Selasa (24/3/2015).
Menurutnya, pencegahan terhadap gerakan radikal merupakan langkah yang lebih bagus sebelum gerakan tersebut menjalar lebih luas lagi.
“Program dari Polda Jatim sendiri dalam konteks ini memang fokus terhadap pencegahan. Kita menjalankan fungsi pemolisian masyarakat (Polmas) untuk menjaga stabilitas Jawa Timur,” ungkapnya di studio Suara Surabaya.
Untuk itu, menurut Anas, pihaknya memiliki program tiga pilar yang juga sudah disetujui oleh Gubernur Jawa Timur dalam mengatasi gerakan-gerakan ini.
“Kita punya Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan Kepala Desa untuk disinergikan satu sama lain. Kalau sudah berhasil, bentuk-bentuk pencegahan atau early warning terhadap potensi gangguan keamanan bisa diketahui,” pungkasnya. (dop/ipg)