Uchok Sky Khadafi Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) mengkritik acara pernikahan Gibran Rakabuming Raka Putra Sulung Jokowi Presiden dengan Selvi Ananda Putri Solo yang dilaksanakan pada hari kerja.
Menurutnya, praktis pada hari pernikahan ini, semua pejabat negara mulai dari pusat sampai daerah seperti pemerintahan Solo tidak berjalan.
“Sebagai pejabat negara, mengapa Jokowi memilih untuk melaksanakan pernikahan putranya pada hari kerja? Ini tentunya akan menggangu roda pemeritahan bukan hanya di pusat, tapi saya rasa sampai ke daerah seperti pemerintahan kota Solo,” ujar Uchok di Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Dia mengatakan, memang selama ini jajaran pemerintahan Jokowi tidak memiliki kinerja yang baik, tapi bukan berarti para mentri maupun pejabat pemerintahan bisa tidak masuk kerja hanya karena ingin menghadiri pernikahan putra Jokowi.
”Kalau memang sudah tidak ada kinerjanya selama ini, jangan lagi ditambah dengan tidak kerja juga dong,” tegasnya.
Alasan bahwa pemerintahan tetap berjalan seperti yang dikemukakan Jokowi, menurutnya juga tidak masuk akal. Bagaimana Jokowi bisa memimpin pemerintahan ini kalau dirinya disibukan dengan acara pernikahan tersebut.
“Yah bagaimana mau kerja,masyarakat lihat sendiri kok dari pagi sampai siang yang disiarkan secara live di televisi, bagaimana sibuknya acara tersebut,” imbuhnya.
Menurut Uchok, putra Jokowi bukanlan bagian dari negara dan pemerintahan, maka tidak seharusnya semua pejabat meninggalkan pekerjaannya.
“Mentang-mentang selama ini tidak kerja juga dan makan gaji buta, para menteri tidak bisa seenaknya mempertontonkan bolosnya mereka dari pekerjaan,” kata dia.
Uchok pun mempertanyakan anggaran yang digunakan para pejabat negara yang hadir pada pernikahan Jokowi tersebut. Jangan sampai juga anggaran yang digunakan para menteri itu termasuk untuk pemberian angpaw nya menggunakan uang negara. “Kalau hadir ke Solo menggunakan uang negara yah keterlaluan,” kata dia.
Uchok pun meminta masyarakat untuk mengawasi penggunaan anggaran negara dalam pernikahan ini. Publik menurutnya berhak mempertanyakan terkait penggunaan uang dan fasilitas negara untuk acara yang masuk ranah pribadi meski itu kepala negara sekalipun.
“Jangan sampai alasan Jokowi memimpin pemerintahan dari Solo dijadikan alasan untuk menggunakan uang negara.Termasuk para menteri yang hadir di sana, jangan sampai menggunakan uang negara karena alasan menjalankan tugas seperti biaya transportasi, hotel dan lain sebagainya. Tidak benar ini,” ujarnya.
Sekedar diketahui, Jokowi menikahkan Putra Sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda pada 11 Juni 2015 atau dalam penanggalan Jawa jatuh 23 Legi. Mereka menikah setelah berpacaran lima tahun. Gibran dan Selvi bertemu pertama kali pada 2009 saat Selvi mengikuti pemilihan Putra-Putri Solo. Saat itu Gibran menjadi salah satu juri dalam materi bahasa Inggris.
Dalam akun twitternya Jokowi menegaskan bahwa sesuai tradisi dan kultur bangsa Indonesia pada umumnya, orang tua harus berada di dekat calon mempelai menjelang dan saat hari pernikahan. Tujuannya untuk meneguhkan restu, dan mengalirkan doa, agar seluruh rangkaian acara pernikahan berjalan lancar dan pasangan pengantin hidup bahagia sampai tua.
Jokowi pun menegaskan bahwa di antara kesibukan acara keluarga ini dirinya tetap akan bekerja untuk mengendalikan roda pemerintahan dari Solo serta terus memantau perkembangan nasional, khususnya menyangkut kebijakan-kebijakan yang harus diambil dan diputuskan.(faz)