Perjuangan Disabilitas Peroleh Hak-haknya Masih Panjang

Meski berbagai perjuangan telah dilakukan, dalam rangka mendapatkan hak-hak sebagai bagian dari warga masyarakat, para disabilitas nampaknya masih harus berjuang dalam waktu yang panjang di negeri ini demi mendapatkan hak-haknya.

“Berbagai persoalan ditingkat lokal maupun nasional, masih cukup banyak yang harus dibenahi, dalam konteks hak-hak para disabilitas. Bahkan rancangan undang-undang disabilitas masih harus didesakkan agar pemerintah menyetujui,” kata Wuri Handayani Aktivis Penyandang Disabilitas.

Oleh karena itu, Wuri menyakinkan bahwa perjuangan para disabilitas guna mendapatkan hak-haknya masih cukup panjang dinegeri ini. Hal ini terkait dengan masih banyak perbedaan persepsi terkait dengan pemahaman tentang disabilitas itu sendiri.

Keberadaan para disabilitas selalu dianggap tidak perlu mendapatkan hak-haknya, sebagai bagian dari masyarakat, yang seharusnya juga menerima hak-haknya yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Padahal seharusnya para disabilitas diperlakukan sama dalam hak-haknya dengan masyarakat lain.

“Inilah yang memang terus kami perjuangkan. Meskipun memang masih butuh waktu yang panjang untuk memperoleh hak-hak kami, tapi perjuangan itu harus terus dilakukan, dan dimulai. kami tidak akan berhenti memperjuangkan hak-hak kami,” ujar Wuri.

Dan terkait peringatan Hari Disabilitas Internasional 3 Desember tahun ini, Wuri mengingatkan bahwa para disabilitas punya hak yang sama dan pemerintah punya kewajiban memenuhi hak-hak disabilitas. Seperti hak atas pendidikan dan hak atas kesehatan.

“Sekolah inklusi ternyata sampai saat ini juga masih tidak sama persepsinya. Sehingga mereka yang seharusnya bisa mengenyam pendidikan di sekolah inklusi, terpaksa tidak dapat menerima fasilitas itu. Oleh karena itu perjuangan untuk memperoleh hak-hak itu masih cukup panjang,” kata Wuri Handayani yang juga Ketua Pusat Pemilu Akses Penyandang Disabilitas (PPAPD) Jawa Timur pada suarasurabaya.net, Kamis (3/12/2015).(tok/rst)