Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Psychiatry Research menunjukkan, perempuan muda yang kekurangan vitamin D lebih mungkin mengalami gejala depresi.
“Depresi punya banyak sebab, dan jika vitamin D merupakan salah satunya, ini hanya bagian yang kecil,” kata David Kerr, ketua penulis studi dari Oregon State University, seperti dilansir Antara.
Dalam studi itu, para peneliti melibatkan 185 orang mahasiswa yang semuanya perempuan, berusia 18-25 tahun,
Mereka lalu mengukur level vitamin D para partisipan (melalui sampel darahnya) dan gejala depresi setiap minggunya selama lima minggu.
Seperti dilansir Indian Express, hasil studi memperlihatkan, lebih dari 2/3 partisipan yang kekurangan vitamin D mengalami gejala depresi setiap minggunya.
Vitamin D merupakan zat esensial yang penting untuk kesehatan tulang dan fungsi otot. Kekurangan vitamin ini bisa mengakibatkan gangguan fungsi imun tubuh, beberapa bentuk kanker dan penyakit kardiovaskular.
Heather Hofflich, profesor dari Departemen Pengobatan, UC San Diego School of Medicine, mengatakan, vitamin D aman digunakan dalam dosis tepat, yakni hingga 4.000 satuan internasional (IU) per hari.
Sinar matahari dan sumber pangan, seperti ikan berlemak atau berminyak misalnya salmon, tuna, tenggiri, kemudian minyak hati ikan dan kuning telur, diketahui merupakan sumber vitamin D. (ant/iss/ipg)