AKP Ayub Diponegoro Zahra Kasat Reskrim Polres Sidoarjo mengatakan, selama tahun 2015, perempuan bercadar yang ditemukan dalam lemari Abdullah Umaniti narapidana teroris, sudah dua kali menyelinap masuk dan menginap di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo.
Dari pemeriksaan awal, diketahui jika WY, perempuan bercadar tersebut kos di kawasan Desa Kebon Agung, Kecamatan Porong, dekat dengan Lapas Kelas 1 Surabaya.
“Di tahun 2015, WY ini sudah dua kali masuk dan menginap di Lapas Porong (Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, red) menemui suaminya (Abdulllah Umaniti, red),” kata AKP Ayub Diponegoro Zahra Kasat Reskrim Polres Sidoarjo, Jumat (11/9/2015).
Saat diperiksa penyidik, kata Ayub, WY mengaku masuk ke dalam Lapas Kelas 1 Surabaya sejak Rabu (9/9/2015) sore, dengan memanfaatkan kelengahan petugas Lapas. “Dari pengakuan, WY ini memanfaatkan jam berkunjung narapidana, dengan bersembunyi di sebuah tempat tidak diketahui petugas. Ketika, jam berkunjung selesai, semua petugas ada ada di depan, WY ini menemui suaminya,” ujar dia.
Ketika disinggung mengenai tempat bersembunyi WY, Ayub, enggan menjelaskan secara detail. Termasuk mengenai mengapa perempuan tersebut bisa lolos dari pengawasan petugas Lapas.
“Kalau masalah itu bukan ranah saya, itu kewenangan Kanwil. Kemudian, untuk detailnya, pemeriksaan lanjutan, juga ada di ranah Densus 88,” kata Ayub.
Sebelumnya, seorang perempuan bercadar ditangkap tim Densus 88 dan petugas Lapas di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo. Saat ini perempuan bercadar itu masih diperiksa secara intensif oleh tim penyidik.(bry/iss/ipg)