Dra. Arie Soeripan MM Ketua Wanita Indonesia Tanpa Tembakau dan Ketua Gerakan Anti Narkotika (GRANAT) Surabaya menuturkan kehidupan pegawai lembaga permasyarakatan (Lapas) masih belum sejahtera.
“Pegawai lapas di Medaeng itu contohnya, penghasilan mereka di sana itu jauh dari kata sejahtera. Kalau pemerintah ingin serius memberantas narkoba, ya kesejahteraan pegawai lapas itu harus diperhatikan,” terang dia kepada wartawan di Universitas Airlangga Surabaya, Selasa (19/5/2015).
Menurut Arie, ketidaksejahteraan pegawai lapas sangat berimbas dengan berkembangnya peredaran narkoba di Indonesia.
“Penjualan ekstasi paling murah itu Rp250.000, nah hitung sendiri penghasilan bandar narkoba seminggu atau sebulannya. Mereka mudah sekali untuk menyogok demi kelancaran bisnisnya,” ujarnya.
Selain itu, masih kata Arie, kondisi lapas di Indonesia juga masih jauh dari kata layak.
“Di Medaeng misalnya, itu kan sudah tidak memenuhi syarat. Satu ruangan penjara itu berapa jumlah narapidananya, tidak normal banyaknya. Apalagi CCTV nya tidak jalan,” pungkasnya. (dop/iss/ipg)