Satu diantara dua bersaudara tersangka pelaku serangan maut ke majalah satiris Prancis, Charlie Hebdo diyakini dilatih oleh Alqaeda Yaman, kata seorang pejabat AS seperti dikutip AFP.
Seorang pejabat AS lainnya berkata kepada AFP bahwa dua bersaudara Cherif dan Said Kouachi, yang menjadi tersangka pembunuhan 12 orang pada Rabu lalu di kantor pusat majalah itu di Paris, sudah bertahun-tahun menjadi daftar awas teroris yang dibuat AS.
Kedua bersaudara yang masih buron ini masuk database pelaku teror susunan AS, dan berada dalam daftar dilarang terbang ke wilayah Amerika Serikat.
Pejabat pertama mengatakan kepada AFP bahwa menurut intelijen Prancis, Said Kouachi pergi ke Yaman pada 2011 di mana dia mendapatkan pelatihan dari organisasi terkait Alqeada mengenai perang menggunakan pistol dan menembak.
Pasukan keamanan elite Prancis mengerahkan helikopter-helikopter dalam perburuan malam hari terhadap kedua bersaudara di Prancis utara di mana kedua tersangka diketahui bersembunyi di sebuah pom bensin.
Melalui stasion radio kepunyaannya Al-Bayan, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memuji dua bersaudara itu sebagai pahlawan.(Ant/tok)