Jumat, 22 November 2024

Penyelewengan Pupuk, Negara Mengalami Kerugian Rp6 Miliar

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Hasil ungkap pupuk bersubsidi dilakukan antara Polri bekerjasama dengan Intel Kodim, dengan total 332 ton. Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Irjen Pol Anas Yusuf Kapolda Jatim mengatakan, hasil ungkap pupuk bersubsidi dilakukan antara Polri bekerjasama dengan Intel Kodim, dengan total 332 ton, mengakibatkan negara mengalami kerugian mencapai Rp6miliar.

“Hasil ungkap pupuk bersubsidi di Jombang tahun 2015 itu totalnya 110 ton, maka negara mengalami kerugian Rp 2,2 miliar,” kata Irjen. Pol Anas Yusuf, kepada wartawan, Senin (16/3/2015).

Jika pupuk sebanyak 110 ton di estimasikan mencapai Rp 2,2 miliar. Maka untuk total pupuk bersubsidi di tahun 2014 ada 106 ton, dan di tahun 2015 dari bulan Januari hingga Maret ada 226 ton, diperkirakan totalnya bisa mencapai Rp6 miliar.

Menurut jenderal bintang dua ini, pupuk yang diamankan itu merupakan jenis ZA, SP-36, Petroganik, Urea, dan Phonska. Semua jenis pupuk itu yang sering digunakan para petani.

Program pemerintah di era Presiden Jokowi untuk mensejahterakan petani dengan memberikan harga pupuk yang murah, namun ternyata di kalangan petani ada kelangkaan dan penyelewengan pupuk bersubsidi.

Dimana cara penyalagunakan pupuk itu dengan modus membeli pupuk urea bersubsidi 1 karung dengan berat 50 kilogram seharga Rp130 ribu. Tapi kemudian diganti dengan sak non subsidi, dan dijual kembali seharga Rp150 ribu.

“Kita nanti akan berkoordinasi dengan pihak Kejati. Apakah pupuk yang diamankan itu bisa dilakukan lelang dengan petani, agar kebutuhan bisa terpenuhi,” ujar dia.

Sementara pupuk yang diamankan itu di tahun 2014 rinciannya Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim ada 60 ton, kemudian jajarannya dari Polres Jember 15 ton, Polres Malang 6,5 ton, Polres Bondowoso 5 ton, Polres Banyuwangi 2,5 ton, Polres Kediri 0,5 ton, dan Polres Nganjuk 16,3 ton.

Untuk tahun 2015 terdiri Ditreskrimsus berhasil ungkap 110 ton, untuk jajarannya Polres Jember 13 ton, Polres Magetan 39 ton, Polres Lamongan 35 ton, Polres Gresik 4 ton, dan Polres Sidoarjo 25 ton. (bry/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs