Akibat aksi mogok kerja yang dilakukan crew Bus Damri di Surabaya, mengakibatkan hampir seluruh bus Damri berhenti beroperasi.
Hal ini membuat sejumlah penumpang cukup kebingungan mencari angkutan lain untuk menuju Terminal Purabaya, maupun keluar dari Terminal. Satu di antaranya penumpang yang berada di Terminal Tanjung Perak, Surabaya.
Pantauan suarasurabaya.net, tidak ada satupun Bus Damri yang datang maupun keluar Terminal Tanjung Perak, Senin (2/2/2015). Penumpang yang hendak ke Terminal Purabaya pun tampak kebingungan untuk mencari pengganti Bus Damri.
Hal tersebut ternyata dimanfaatkan sejumlah sopir angkutan kota (Angkot), menaikan tarif angkutan jurusan Terminal Tanjung Perak – Terminal Purabaya.
Alternatif lain untuk ke Terminal Purabaya memang menggunakan Angkot. Tapi mahalnya tarif yang dikenakan membuat para penumpang berpikir dua kali.
Ani (45) penumpang yang berada di Termial Tanjung Perak mengatakan, dirinya harus membayar Rp 20 ribu untuk menuju ke terminal Purabaya menggunakan Angkot. Padahal jika menggunakan bus Damri, cukup membayar paling mahal Rp 7 ribu.
“Saya tidak tahu kalaau ada aksi mogok bus Damri. Biasanya naik Damri paling mahal Rp 7 ribu, itupun sudah ber-AC,” kata Ani kepada wartawan, Senin (2/2/2015).
Seperti tidak ada pilihan lain, akhirnya Ani harus rela membayar cukup mahal untuk bisa berangkat ke Terminal Purabaya berssama kedua anaknya. (wak/ipg)
Teks Foto:
– Penumpang di Terminal Tanjung Perak, Surabaya.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net