Pada Jumat (15/5/2015) mendatang, siswa kelas XII SMAN 14 Surabaya tidak diperbolehkan hadir di sekolah atau di lingkungan sekolah. Bahkan pemberitahuan itu sudah disampaikan jauh hari sebelumnya.
“Kami memang sudah menginformasikan kepada anak-anak khususnya untuk kelas XII agar tidak datang ke sekolah. Pagar sekolah kami kunci dari dalam dan Satpam kami perintahkan agar menghalau mereka agar tidak mendekati sekolah,” tegas Dra. Muntiani Kepala SMAN 14 Surabaya.
Pada Jumat (15/5/2015) mendatang merupakan saat menentukan pengumuman kelulusan bagi para siswa SMA, SMK sederajat yang telah mengikuti Ujian Nasional (UN) beberapa waktu sebelumnya.
Muntiani sengaja melarang dan menerapkan aturan keras agar siswanya tidak usah datang ke sekolah, sebagai satu di antara upayanya untuk mengantisipasi tindakan atau aktivitas kurang bermanfaat yang bisa jadi dilakukan para siswanya.
“Kalau anak-anak ini datang di sekolah, bertemu, berkumpul, bisa saja mereka tergoda ikut-ikutan konvoi, atau corat-coret pakaian seragam mereka. Oleh karena itu, kami larang mereka masuk ke sekolah,” tambah Muntiani.
Siswa diwajibkan menunggu di rumah terkait pengumuman kelulusan di SMAN 14 Surabaya. “Kalau sampai jam 5 sore tidak ada surat dari sekolah datang kerumah itu artinya mereka lulus. Anak-anak wajib menunggu di rumah,” ujar Muntiani pada suarasurabaya.net, Selasa (12/5/2015).
Meski berbeda, Yohanes Mardijono Kepala SMAN 1 Surabaya juga memastikan bahwa siswa khususnya kelas XII yang menunggu pengumuman kelulusan sebaiknya tetap tinggal di rumah.
“Tapi kalau mereka datang ke sekolah, maka kami pastikan bahwa mereka tidak usah konvoi atau malah corat-coret pakaian seragam mereka. Itu kegiatan yang tidak bermanfaat,” kata Yohanes Mardijono.
Sebelumnya siswa kelas XII SMAN 1 Surabaya menjelang pengumuman kelulusan menggelar aksi sosial dengan mengumpulkan pakaian seragam layak pakai untuk dibagikan kepada warga masyarakat penghuni Liponsos Surabaya.(tok/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
