Menjelang dan selama sidang berlangsung, beberapa pendukung Fuad Amin Imron mantan bupati Bangkalan membagi-bagikan buku kepada para pengunjung sidang. Buku tersebut berjudul “Sang Pemimpin”, berwarna merah dan sampul depannya bergambar Fuad Amin.
Parman satu diantara pendukung yang memakai kaos bertuliskan “Save Fuad Amin” mengatakan kalau sekarang tidak ada pemimpin seperti Fuad Amin di Bangkalan.
“Sejak pak Fuad ditahan, di Bangkalan seperti kota mati. Tidak ada pembangunan-pembangunan lagi. Kita merindukan sosok seperti pak Fuad.” ujar Parman sambil menunjukkan buku “Sang Pemimpin” di pengadilan Tipikor, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/5/2015).
Dia juga mengungkapkan kalau Fuad Amin yang juga ketua DPRD non aktif di Bangkalan, Madura adalah korban dari permainan politik.
Kata Parman, dalam buku “Sang Pemimpin” ini ditulis tentang silsilah keluarga Fuad Amin yang merupakan keturunan seorang kyai. Menurutnya, Fuad Amin adalah sosok yang tegas dan diperlukan di Bangkalan.
Sekadar diketahui, Fuad Amin Imron adalah terdakwa dalam perkara jual beli gas alam untuk Pembangkit Listrik Gresik dan Gili Timur Bangkalan.
Fuad Amin dikenakan pasal Pasal 12 huruf a, atau huruf b atau pasal 5 ayat 2 UU Tipikor, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Pasal itu berupa gratifikasi atau pemberian terkait penyimpangan perjanjian jual beli gas. (faz/dop/wak)
NOW ON AIR SSFM 100
