Belum diketahui pasti jumlah penumpang maupun penduduk yang menjadi korban jatuhnya pesawat hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa (30/6/2015) siang.
Pencarian dan evakuasi korban di bawah reruntuhan pesawat dan gedung, masih terus dilakukan dengan melibatkan yang melibatkan tim SAR, TNI, Polri dan PMI.
Sementara, yang berhasil dievakuasi 42 jenazah dan beberapa orang luka luka. Para korban saat ini dalam perawatan di RSUP Adam Malik Medan.
Pesawat yang naas itu hangus terbakar dan menimpa beberapa rumah penduduk dan mobil di sekitar tempat kecelakaan.
Marsekal Pertama (Marsma) Dwi Badarmanto Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU menjelaskan, pesawat yang diterbangkan Kapten Pnb Shandy Permana hanya sempat terbang dua menit setelah take off di Lanud Suwondo Medan.
Pesawat buatan AS tahun 1964 ini, sedang melakukan penerbangan udara militer dengan tujuan Pekan Baru, Pontianak dan Halim perdana Kusuma.
Dalam pesawat terdapat 12 orang kru terdiri dari tiga penerbang, satu navigator dan delapan teknisi.
Hercules C-130 ini buatan tahun 1964 dan masuk skuadron 32 Abdurrahman Saleh Malang.
Marsekal Bambang Sulistyo, Kepala Basarnas, dalam jumpa pers di kantornya menjelaskan, pengalamannya sebagai penerbang, dia meyakini pesawat yang jatuh ini mengalami troubel engine.
Namun kepastiannya akan disampaikan oleh tim investigasi yang dibentuk Mabes TNI. Pihaknya telah mengirim 26 anggota Basarnas kelokasi. Mereka membantu evakuasi.
Sementara itu Jenderal Moeldoko Panglima TNI, menjelaskan, TNI akan membantu memperbaiki rumah penduduk yang rusak.(jos/iss)