Nyeri adalah satu diantara keluhan yang paling sering dijumpai dokter dalam praktik sehari-hari.
Nyeri adalah gejala dari suatu penyakit, sementara penyebabnya sendiri beraneka macam dan tentu saja terapinya pun juga beragam.
Dengan demikian perlu kejelian dari dokter umum untuk dapat memberikan tata laksana yang tepat sesuai penyebab nyeri-nya.
Agar dokter mampu melakukan penatalaksanaan penyakit dengan tingkat kemampuan 4A, yakni menangani pasien sampai sembuh tanpa harus melakukan rujukan vertikal, dapat tercapai, Seminar Penatalaksanaan Nyeri, Sabtu (14/11/2015) digelar di RS Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya.
“Nyeri pada bagian tubuh memang harus segera mendapat penanganan dan analisa dari dokter, agar nantinya tidak sampai berdampak pada kesehatan tubuh. Dibutuhkan penanganan dokter agar dapat segera disembuhkan,” terang dr. Stephanus Hendrata D., M.Kes., Sp OT., satu di antara pembicara.
Dalam perannya itu, dokter umum difungsikan sebagai pemberi pelayanan tingkat pertama yang mampu memberikan penanganan yang tetap kepada pasien, termasuk melakukan rujukan ke tingkat spesialis bila diperlukan.
Segera akan dimasukinya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, menuntut kemampuan dan kompetensi dokter umum yang unggul, agar siap menghadapi tantangan dan perubahan sistem.
Oleh karena itu update perkembangan pengetahuan kesehatan dan tata laksana pengobatan terkini sangat diperlukan. “Seminar ini digelar, satu di antaranya agar dokter terus melakukan update terhadap berbagai pengetahuan kedokteran yang terbaru,” pungkas dr. Agung Kurniawan Saputra, MARS., Kabid Hospital Relation RSK St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya, pada suarasurabaya.net.(tok/ipg)