Pemerintah Jawa Timur akan ambil alih penanganan banjir akibat luapan Kali Lamong. Pengambilalihan dilakukan karena pembebasan lahan yang tak kunjung bisa diselesaikan kabupaten/kota serta tak jalannya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dalam melakukan revitalisasi sungai.
“Saya sudah ketemu Menteri PU, ini sebenarnya otoritas Balai Bengawan Solo, tapi sudah kami cek pembebasan lahan ternyata juga belum klir. Padahal kemarin sudah ada tiga orang yang meninggal akibat banjir Kali Lamong,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, Senin (16/2/2015).
Menurut dia, untuk revitalisasi Kali Lamong, pemerintah provinsi juga telah menganggarkan dana sejak tahun 2010. Namun hingga kini dana tersebut tak pernah terserap karena BBWS Bengawan Solo tidak bisa bekerja akibat tak rampungnya proses pembebasan lahan khususnya lahan yang ada di wilayah Surabaya dan Gresik.
“Mulai kemarin Pak Paat (Kepala PU Pengairan Pemprov Jatim) ngecek lapangan, mulai dari hulu dan hilir berapa biayanya. Problemnya di pembebasan. Dari pada lempar-lemparan katanya sudah selesai pembebasan nyatanya di lapangan belum ada,” kata Soekarwo.
Dengan pengambilalihan ini, nantinya proses revitalisasi Kali Lamong mulai dari pengerukan, pelebaran dan pendalaman akan dilakukan oleh pemerintah provinsi dengan menggunakan dana syaring antara provinsi dan pusat.
Sedangkan pembebasan lahan, jika kabupaten/kota tak kunjung bisa menyelesaikan maka akan dilakukan proses konsinyasi atau dengan cara menitipkan uang ganti rugi ke pengadilan dan tanah tersebut akan langsung digunakan untuk revitalisasi.
Sekadar diketahui, Kali Lamong adalah sebuah sungai yang memanjang mulai dari Bojonegoro, Lamongan, Jombang, Mojokerto, Gresik dan Surabaya. Sungai yang memiliki panjang sekitar 103 kilometer ini saban tahun selalu membanjiri kawasan perbatasan Surabaya dan Gresik.
Kali Lamong sendiri memiliki tujuh anak sungai dan melintasi kawasan Bojonegoro (Kecamatan Dedung Adem); Lamongan (Ngimbang, Sambeng, Mantup); Jombang (Kecamatan Kabuh); Mojokerto (Kemlagi, Dawar Blandong); Gresik (Balongpanggang, Benjeng, Morowudi, Bringkang, Menganti, dan Cerme); serta Surabaya (Pakal, Benowo, Sumber Rejo).
Akibat pendangkalan, tiap tahun Kali Lamong selalu meluap dan menggenangi Kawasan Mojokerto khususnya di Kecamatan Damar Blandong; lantas Gresik di Balongpanggang, Benjeng, Morowudi, Bringkang, Menganti dan Cerme; serta Surabaya menggenangi Pakal, Benowo, dan Sumber Rejo. (fik/rst)