Aksi demonstrasi mahasiswa Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat (27/3/2015), yang memberikan “Rapor Merah” terhadap Pemerintahan Jokowi-JK berlangsung damai. Aksi bubar setelah Pemprov Jatim berjanji mengirimkan tuntutan ke Menteri Sekretaris Negara, Senin (30/3/2015).
Reza Adi Pratama Koordinator Aliansi BEM SI Wilayah Jatim mengatakan di dalam Gedung Grahadi dia ditemui oleh Asisten Administrasi Umum Pemprov Jatim. “Senin saya dan beberapa perwakilan lain akan ke sini lagi untuk memastikan bahwa tuntutan kami dikirim melalui fax,” ujarnya kepada suarasurabaya.net.
Demonstrasi 500 mahasiswa hari ini, kata Reza, merupakan peringatan pertama bagi Pemerintahan Jokowi-JK agar memperbaiki kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak sesuai dengan janji-janji dalam agenda prioritas Jokowi-JK Nawa Cita. Mahasiswa akan memberikan kesempatan selama dua bulan ke depan bagi pemerintah memperbaiki kebijakan.
“Nanti kami akan terus mengawasi perkembangannya, kalau memang belum ada perubahan, kami akan melakukan peringatan kedua, dan seterusnya,” ujar Reza. Peringatan kedua itu, lanjut Reza berupa aksi demonstrasi yang lebih besar dari aksi yang digelar hari ini.
Sekadar diketahui, aksi demonstrasi Aliansi BEM SI ini juga dilakukan di daerah lain di Indonesia. Antara lain di Yogyakarta sebagai pusat wilayah Jawa Tengah, juga di Bogor, sebagai pusat BEM SI di Jawa Barat. Tuntutan yang disampaikan pun sama, yaitu tujuh tuntutan perbaikan kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK. Antara lain:
1. Stabilitasi kondisi perekonomian nasional di Indonesia.
2. Nasionalisasi aset sumber daya alam di Mahakam dan Freeport.
3. Cabut kebijakan BBM berdasarkan mekanisme pasar dan kembalikan subsidi BBM.
4. Selesaikan konflik antara lembaga penegak hukum.
5. Pertahankan pengetatan pemberian remisi kepada kasus kejahatan luar biasa korupsi dan narkoba.
6. Segera tuntaskan penyelidikan kasus korupsi BLBI dan Century.
7. Dan mengeluarkan kebijakan konkrit dan nyata di bidang maritim yang pro kepada masyarakat terutam nelayan.
Aksi demonstrasi mahasiswa ini sempat menimbulkan kemacetan di Jalan Basuki Rachmat menuju ke Grahadi. Kemacetan ini mendapat perhatian Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya hingga turun langsung untuk menemui mahasiswa. (den/ipg)