Festival Kuliner Tunjungan yang diselenggarakan setiap tahun di sepanjang Jalan Tunjungan Kota Surabaya sudah mulai dipadati pengunjung. Beberapa masyarakat Kota Surabaya yang pernah datang di festival tersebut mengeluhkan harga makanan yang mahal.
Santo Warga Sidoarjo yang pernah berkunjung ke festival tersebut pada tahun 2014 lalu mengatakan bahwa makanan di festival itu rata-rata harganya mahal.
“Mungkin karena makanannya yang sebagian besar bukan makanan tradisional atau khas Surabaya, ya, makanya harganya seperti harga makanan di cafe-cafe,” katanya kepada suarasurabaya.net Minggu (24/5/2015).
Larasati yang juga pernah berkunjung ke festival tersebut mengatakan untuk makanan yang seperti rujak atau makanan lainnya yang bila di luar festival harganya tidak sampai Rp10 ribu di festival tersebut bisa seharga lebih dari Rp15 ribu.
“Untuk minuman yang gelasnya lebih kecil dari gelas minuman harga 5 ribu, harganya bisa 15 ribu,” katanya, Sabtu (23/5/2015).
Mengenai hal ini, Wiwiek Widayati-Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya mengatakan bahwa Pemkot tetap membatasi harga makanan dan minuman yang dijual di Festival Kuliner Surabaya.
“Karena ini kan festival kuliner, ya, tetap sudah kita umumkan kok,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Minggu (24/5/2015). Menurutnya, Pemkot Surabaya sudah mengumumkan kepada peserta festival agar tidak menjual makanannya lebih dari Rp25 ribu.
“Saya kira tidak sampai lah kalau Rp25 ribu (rupiah–Red). Sudah kita sampaikan juga ke mereka,” kata Wiwiek.
“Saya kira untuk makanan dan minuman enggak sampai lah, kalau 20 ribu (rupiah–Red),” imbuhnya.
Festival Kuliner Tunjungan diadakan Minggu (24/5/2015) sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Selain tersedia banyak makanan dan minuman khas Surabaya, terdapat stan-stan UKM termasuk batu akik. (den/dwi)