Sabtu, 23 November 2024

Pemkot Surabaya Anggarkan Rp5 Miliar, Hubungkan Surabaya-Gresik

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Ilustrasi. Proyek box culvert di Banyu Urip pada tahun 2012 lalu. Foto : Eddy/Dok.suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, menganggarkan Rp 5 miliar untuk pengerjaan fisik jalan kembar Wiyung Kota Surabaya. Sebab, jalan tersebut merupakan akses regional menghubungkan Kota Surabaya dengan Gresik, Kamis (10/12/2015).

Ganjar Siswo Pramono Kabid Perancangan dan Pemanfaatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pematusan (DPUBMP) Surabaya pada Antara mengatakan, pembebasan lahan untuk jalan kembang Wiyung menunjukan perkembangan positif.

“Satu per satu warga bersedia merelakan persilnya untuk pembangunan jalan sepanjang 3,2 kilometer itu (jalan kembang Wiyung, red),” kata Ganjar Siswo Pramono, Kamis (10/12/2015).

Menurut dia, saat ini sudah ada tujuh warga mendatangani persetujuan ganti untung, yang dilakukan di kantor Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya. Ketujuh persil yang sudah dibebaskan itu menyusul 12 persil yang sebelumnya sudah ditebus Pemkot Surabaya, sehingga saat ini totalnya sudah terdapat 19 persil yang telah dibebaskan.

Jika mengacu pada penetapan lokasi (penlok), kata Ganjar, proyek Jalan Wiyung mulai Jajartunggal hingga perempatan ke arah Citraland dan Unesa, sedikitnya ada 75 persil yang perlu dibebaskan. Rinciannya, 68 persil berada di wilayah Kelurahan Babatan dan tujuh persil di Kelurahan Wiyung, sedangkan 49 di antaranya sudah diumumkan nilai taksiran-nya, sisanya masih menunggu peta bidang dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“19 persil yang sudah dibebaskan semuanya di wilayah Kelurahan Babatan, sedangkan dari Wiyung belum ada. Tapi, kabar terbaru, sudah ada dua persil yang siap dibebaskan di Wiyung. Saat ini sedang dalam tahap pelengkapan berkas,” ujar dia.

Dia mengaku, kendala proyek Jalan Wiyung selama ini memang terletak pada pembebasan lahan yang alot. Namun, dengan munculnya nilai appraisal baru per November 2015, Ginanjar optimistis pembebasan lahan bisa lebih lancar.

Taksiran harga baru menunjukkan kenaikan drastis, karena kawasan Wiyung terus berkemang menjadi lokasi strategis, baik segi bisnis maupun permukiman, yakni berkisar Rp8-9 juta per meter persegi.

Selain itu, keberadaan jalan eksisting Wiyung turut menambah nilai jual. Hal ini berbeda dengan kondisi Jalan MERR II-C dimana lahan yang hendak dibebaskan tidak terletak di pinggir jalan besar. “Harapannya, munculnya taksiran harga baru mampu mendorong warga melepas lahannya untuk pembangunan jalan,” ujar dia. (ant/bry/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs