Pemerintah dapatkan anggaran dari Tiongkok untuk mempercepat realisasi pembangunan tol Solo-Kertosono. Dengan dana ini, maka pembiayaan akan terbagi 45 persen dari pemerintah, dan sebanyak 55 persen akan dibiayai Tiongkok.
“Konstruksi Tol Solo-Kertosono terbagi menjadi tiga seksi, yaitu ruas Colomadu-Karanganyar sepanjang 20,9 km dibangun dengan dana APBN. Sementara untuk ruas Karanganyar-Saradan sepanjang 118,71 km dibiayai oleh Jasa Marga dan Waskita,” kata Hediyanto Husaini, Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rabu (26/8/2015).
Sedangkan untuk ruas Saradan-Kertosono sepanjang 38,82 km dibiayai dari Tiongkok dan APBN.
Tol Solo-Kertosono merupakan ruas jalan tol yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Proyek ini dibagi dua bagian yang telah diakuisisi oleh dua BUMN, yakni PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, pembebasan lahan untuk jalan Tol Solo-Ngawi sudah mencapai 91,57 persen.
Sedangkan untuk ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 86,6 km pembebasan lahannya mencapai 60,39 persen.
Pengerjaan fisik konstruksi jalan juga belum bisa dilakukan karena lahan yang tersedia belum mencapai 75 persen. (fik/ipg)