Dinas Pendidikan Kota Surabaya menggelar lomba pemilihan Pelajar Pelopor untuk ketiga kalinya.
“Alhamdulillah makin tahun anak-anak Surabaya itu luar biasa. Meskipun masih SMP/sederajat atau SMA/sederajat, tapi punya jiwa kepeloporan. Ini yang kita angkat,” kata Ikhsan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (10/10/2015).
Dia menambahkan, Pelajar Pelopor bisa menjadi contoh, menginspirasi orang yang lebih banyak lagi dan bisa menggerakkan teman-temannya di sekolah dan masyarakat. “Sehingga teman-temannya yang lain berpikir dia bisa, lha aku juga bisa dong,” katanya
Dia mencontohkan, salah satu Pelajar Pelopor adalah siswa SMPN 9 Surabaya yang mengelola perpustakaan di kampungnya agar anak-anak bisa berkembang dan memiliki hobi membaca. “Program ini sinkron dengan program Pemkot Surabaya sebagai Kota Literasi,” katanya.
Ada juga Pelajar Pelopor di bidang kesenian, lingkungan dan kewirausahaan.
Menurutnya, potensi akademik dan non akademik anak perlu dikembangkan agar kehidupannya di masa depan bisa lebih baik. “Kalau tidak kita wadahi, nanti tidak muncul. Apalagi potensinya bagus sekali,” katanya.
Sementara penilaian dalam lomba ini berdasarkan program yang sudah dilakukan peserta dengan didukung bukti konkret, hasil dan pemaparan hambatan yang ditemui.
Terkait kesinambungan program, setelah Pelajar Pelopor lulus SMP atau SMA, kata Ikhsan, anak-anak ini memiliki konsep jauh ke depan dengan mengembangkan ke lingkungannya untuk kesinambungan program. (iss/ipg)