Mgr Ignatius Suharyo Uskup Agung Jakarta mengatakan, Perayaan Paskah bagi umat Kristiani mempunya arti penting, karena untuk mengenang kembali pengorbanan dan kematian Yesus kristus.
Dengan memperingati Paskah pada Jumat Agung, 3 April 2015, umat akan diingatkan kembali pada pengorbanan Yesus Kristus dengan segala penderitaan untuk menyalamatkan pengikutnya dari segala dosa.
Itulah sejatinya watak seorang pemimpin. Rela berkorban untuk kepentingan rakyatnya, bukan sebaliknya. Rakyat dijadikan korban dan dikorbankan untuk kepentingan kekuasaan dan pencitraannya, kata Uskup Agung.
Kalau saja Yesus hidup untuk memikirkan kepentingan dirinya sendiri, pasti berontak dan mencari selamat waktu akan dibunuh dan disalibkan.
Sekarang pertanyaannya, kata Uskup Agung, sudahkah kita menjalankan ajaran Yesus itu dengan benar? Yakni berkorban untuk pekerjaan Tuhan dan untuk menolong orang-orang yang menderita.
“Pertanyaan ini menjadi penting, agar Paskah yang kita rayakan, tidak menjadi sebuah rutinitas dan serimonial belaka,” ungkapnya.
Berkaitan dengan hari raya Paskah ini, Gereja Santa Perawan Maria diangkat ke surga Katedral Jakarta, dan gereja-gereja lain juga dalam satu minggu ini sudah melakukan kegiatan Paskah, yang terkait dengan jalan salib.
Pada Kamis (2/4/2015) sore nanti mulai memasuki perayaan Paskah dengan ibadah atau Misa Kamis Putih.
Jumat Agung (3/4/2015) besok merupakan puncak dari perayaan Paskah, yang tahun 2015 ini mengambil tema “Kamu akan Melihat Dia”.
Gloria Gracia, Humas Panitia Paskah Gereja Katedral Jakarta, menjelaskan, setelah Misa Paskah, yang rencananya akan dipimpin Uskup Agung Jakarta, akan diadakan tablo jalan salib muda mudi paroki Jakarta Pusat. Sorenya misa penghormatan salib.
Sementara itu pada Minggu, 5 April diselenggarakan Misa Khusus menyambut hari Kebangkitan Yesus Kristus. (jos/ipg)