Sabtu, 23 November 2024

Pasca Bencana, Trauma Psikis Harus Dicarikan Solusi

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Peserta mempraktikkan pertolongan pada korban bencana. Foto: Totok suarasurabaya.net

Selain kerugian fisik dan material, bencana alam yang terjadi selalu menyisakan kerugian lainnya. Kerugian psikis atau kejiwaan yang juga tidak kalah besar dan berpengaruhnya bagi seseorang atau masyarakat pasca bencana.

“Banyak yang mengatakan Jogja adalah tempat bencana. Padahal di dunia hampir setiap hari terjadi bencana. Gempa bumi misalnya,” ujar Listyo Yuwanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Selasa (25/8/2015).

Untuk itu masyarakat perlu diberikan latihan-latihan ketika bencana terjadi atau saat bencana usai terjadi. Pelatihan pertolongan pertama gawat darurat misalnya, penting dipahami oleh masyarakat.

“Yang terpenting dari pelatihan penanganan pertolongan itu, penanganan psikis juga dibutuhkan oleh masyarakat pasca mengalami bencana. Hal ini dimungkinkan agar trauma mereka terhadap bencana bisa dikurangi,” lanjut Listyo.

Atau bila perlu, lanjut Listyo trauma itu bisa dihilangkan, agar masyarakat dapat melanjutkan hidupnya kembali. “Itu yang perlu dipahami oleh masyarakat. Sehingga pertolongan pasca bencana itu juga penting dilakukan,” kata Listyo.

Tidak sekadar mendengarkan teori atau pemaparan, dalam seminar: Disaster Psychology : “Psychological First Aid” peserta diajak berpraktik secara langsung didampingi pemrasaran.

Diharapkan dari seminar ini peserta memahami bencana yang terjadi, baik secara fisik maupun psikis, serta berfokus pada penanganan trauma akibat penyakit.

Seminar dibagi menjadi dua sesi, yakni pada sesi pertama dibawakan oleh Kristianto, membahas tentang bencana terhadap faktor ekonomi, sosial, dan budaya. Dilanjutkan sesi kedua oleh Listyo yang membahas tentang Psychological First Aid (PFA).

Seminar digelar di ruang Serbaguna Fakultas Psikologi (SGFP), oleh Program Studi Magister Psikologi Sains Ubaya. Menghadirkan pembicara Listyo Yuwanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan Kristianto Batuadji, S.Psi., M.A., keduanya Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs