Sabtu, 23 November 2024

Pasang Baliho, Tim Posko Rumah Aspirasi Misbakhun Dikeroyok Preman

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Spanduk M.Misbakhun anggota DPR RI menolak narkoba memicu serangan preman kepada anggota tim yang memasangnya. Foto: Istimewa

Mukhamad Misbakhun anggota DPR RI dari Partai Golkar merasa prihatin dengan tertangkapnya Indra Iskandar anggota DPRD Kota Pasuruan dari Fraksi PKB oleh Polresta Surabaya yang diduga sedang pesta narkoba bersama dua pekerja seks komersial (PSK) di Apartemen Sommerset, Kupang Jaya, Surabaya beberapa waktu lalu.

Keprihatinan Misbakhun ini karena dia tidak ingin Kota Pasuruan sebagai ikon “Kota Santri” marak narkoba. Untuk menyadarkan warga tentang bahaya barang haram tersebut, Misbakhun berinisiatif memasang baliho dan spanduk bebas narkoba di beberapa titik strategis di Kota Pasuruan.

“Pemasangan baliho dan spanduk ini sebagai wujud kepedulian Saya agar warga Kota Pasuruan bebas narkoba,” tegas dia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/11/2015).

Sebagai putra Pasuruan, Misbakhun tidak ingin generasi muda di Kota Pasuruan terkontaminasi narkoba. Sekali lagi, dia menegaskan bahwa gerakan bebas narkoba di Kota Pasuruan harus dimulai dari sekarang.

“Saya mengajak warga kota Pasuruan untuk hidup Sehat dan menjadikan Kota Pasuruan sebagai kota yang bebas narkoba,” tukas Misbakhun.

Pada baliho yang berlatar merah putih, ada foto Misbakhun, terdapat kalimat “Jauhi Narkoba!, Mari Hidup Sehat Untuk Kota Pasuruan BEBAS NARKOBA”.

Diketahui, Tim Posko Rumah Aspirasi Misbakhun mulai memasang baliho pada Minggu (22/11/2015) pukul 15.00 WIB. H. Malik Koordinator Tim Posko, mengatakan, pemasangan baliho itu rencananya di 20 titik. Tim baru memasang di 16 titik. Malik mengungkapkan, ketika Tim memasang di Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gading Rejo, tiba-tiba ada 30 orang berkendaraan bermotor sambil membawa pentungan dan pistol menyerang Tim Posko.

“Kejadiannya 22.30 WIB, saat teman-teman konsentrasi pasang baliho, ujug-ujug kami didatangi 30 preman bawa pentung dan pistol. Mereka langsung menyerang kami,” tutur Malik.

“Mereka mengancam gini, kalau mau menang (pilkada) yang sehat,” tuturnya lagi.

Merespon tuduhan preman, Malik bilang bahwa pemasangan baliho dan spanduk ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Namun, murni menyadarkan masyarakat Kota Pasuruan agar menjauhi narkoba.

Lebih lanjut Malik menuturkan, dalam kejadian itu, ada dua korban yang dahinya dipukul gagang pistol sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis. Selain itu, kamera milik Malik dirampas preman.

“Selang 10 menit setelah kejadian itu, aparat Polsek Gading Rejo datang ke tempat kejadian peristiwa (TKP) untuk penyelidikan lebih lanjut,” paparnya.

Sekedar diketahui, Indra adalah anak keempat Calon Wali Kota Pasuruan Hasani yang diamankan bersama dua model dewasa masing-masing Cindy (20), dan Sinta (23). AKBP R Bambang Tjahjo Bawono Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya menjelaskan, tertangkapnya Indra bermula dari informasi masyarakat yang menyebutkan ada dua wanita yang bekerja freelance sebagai model majalah dewasa sedang pesta narkoba.

“Dari hasil tes urine ternyata mengandung sabu-sabu, kemudian kami tanya dapat sabu-sabu dari mana? Mereka mengaku dapat dari tersangka Indra Iskandar,” kata Bambang.

Dari pengembangan ini, polisi mendatangi Hotel Somerset di kawasan Surabaya Barat dan mengamankan Indra di kamar nomor 505. (faz/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs