Sumarwoto, wartawan Antara kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (4/3/2015) melaporkan pantauan kondisi di dermaga Wijayapura, Nusakambangan, Cilacap saat kedatangan para terpidana mati.
Ketiganya adalah duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, serta Raheem Agbaje Salami, warga Spanyol yang mengangkut 5,2 kg heroin di Bandara Internasional Juanda.
“Perkembangan terakhir, dua terpidana mati Bali Nine akan tiba di Dermaga Wijayapura pukul 8.45 WIB, disusul Raheem yang dipindahkan dari Lapas Madiun pada pukul 9.30 WIB yang akan menyeberang secara terpisah,” kata Sumarwoto.
Kepolisian dan TNI akan terjun langsung untuk mengamankan proses pemindahan tersebut. Sementara itu, pengamanan pesawat yang membawa duo Bali Nine dari Bali ke Cilacap akan dilakukan dengan helikopter. Barakuda milik Brimob akan membawa terpidana mati Raheem Agbaje Salami dari Lapas Madiun dengan dikawal pihak Lapas, Polda Jatim dan Polres Kota Madiun.
Masyarakat sekitar dermaga beramai-ramai berkumpul di lokasi, ditambah lagi dengan banyaknya awak media yang meliput proses pemindahan para terpidana mati tersebut.
Sementara itu, pihak keluarga terpidana mati sementara ini belum terlihat. Berdasarkan informasi, keluarga duo Bali Nine saat ini sudah kembali ke Australia. Sedangkan terpidana juga Raheem belum ada pihak keluarganya, yang mendampingi hanya pihak Kejaksaan, Pemasyarakatan dan Kepolisian.
Sterilisasi lokasi Nusakambangan telah dilakukan sejak pukul 6.00 WIB dengan radius 15 meter dari gerbang.
Jadwal berkunjung bagi keluarga narapidana di Nusakambangan yang biasanya dimulai pukul 8.00 WIB dimundurkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Sejak 2008 awak media tidak diperbolehkan meliput sampai ke Pulau Nusakambangan sehingga hanya dapat memantau dari dermaga.(iss/ipg)