Membawa sejumlah spanduk dan poster, puluhan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dalam aksinya di depan Grahadi menegaskan bahwa sejatinya Papua bukan bagian dari NKRI. Papua harus merdeka.
“Kami hanya dibohongi. Kami tetap dijajah. Kami hukan bagian dari NKRI, karena itu kami akan terus berjuang sebagai negera sendiri. Papua harus merdeka!! Selama ini kami dibohongi!!! Papua harus merdeka!!” teriak orator.
Dari poster-poster yang dibawa, mahasiswa yang sebagian besar berasal dari Malang dan beberapa kota lain di Jawa ini menyatakan bahwa keberadaan mereka sebagai rakyat Papua seharusnya diakui pemerintah Indonesia.
Tetapi pada kenyataannya, Papua tetap miskin. Papua hanya dipakai untuk kepentingan mengeruk kekayaan alam yang tidak dapat dinikmati sendiri oleh rakyat Papua.
West Papua for MSG; Melanesian Spearhead Group, We are Familys; United Liberation Movement West Papua, demikian bunk tulisan dalam poster yang dibawa massa aksi AMP.
Mendapat pengawalan cukup ketat dari Polisi, mahasiswa Papua tetap meneriakkan kemerdekaannya untuk keluar dari NKRI di depan gedung negara Grahadi Jl. Gubernur Suryo, Surabaya.
Usai membacakan penyataan sikapnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Kamis (21/5/2015) kemudian membubarkan diri meninggalkan lokasi aksi.
Sebelum membubarkan diri, AMP sempat berfoto bersama di bawah patung Gubernur Suryo, yang memang menjadi latar belakang aksi mereka.(tok/dwi)