Kicauan Alexander Novy Harijanto di media sosial E100 yang dikelola Suara Surabaya, bahwa Pondok Panti Asuhan Millinium Roudlatul Jannah jalan Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo telah menelantarkkan anak-anak dan perawatannya tidak semestinya langsung dibantah pengasuhnya.
M. Khoirul Sholeh Achmad Efendi Pengasuh Pondok Panti Asuhan Millinium Roudlatul Jannah mengatakan, kicauan Alexander tersebut tidak mendasar. “Itu tidak benar. Justru sebaliknya, di sini kita menerima anak-anak telantar yang tidak diinginkan kehendak orang tua kandungnya, kemudian dibuang,” kata Khoirul Sholeh Achmad Efendi, saat ditemui suarasurabaya.net, Sabtu (4/7/2015).
Dia juga membantah terkait peredaran foto adanya kekerasan dan mengenai lebam pada mata salah satu anak yatim yang ada di tempatnya.
“Saya tadi juga sudah dengar kalau banyak foto beredar foto lebam di mata. Tapi itu lebam bukan karena penganiayaan, tapi tumor,” ujar dia.
Gus Mad, panggilan pengasuh panti asuhan ini menjelaskan, anak yang kena tumor di matanya itu merupakan anak yang dibuang di Mojokerto. Kemudian diantarkan ke Pondok Panti Asuhan Millinium, dengan kondisi sudah lebam di mata.
Setelah itu, dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dilakukan pemeriksaan, dan baru diketahui bahwa yang lebam di matanya itu tumor. “Usianya waktu itu sekitar 3 hari. Kemudian diperiksakan di rumah sakit hasilnya tumor, setelah itu dilakukan pemeriksaan dan operasi di Rumah Sakit Surabaya (Dr. Soetomo) secara berkala, sekarang sudah baikan,” ujarnya.
Menurut pria berusia 45 tahun itu, rata-rata anak yang diasuh dan berada di Pondok Panti Asuhan Millinium hampir 90 persen merupakan anak-anak terlantar. Artinya, bayi yang dibuang dan tidak dikehendaki orang tuanya, kemudian ditemukan oleh warga dan diserahkan ke panti asuhannya.
“Kadangkala saat diberikan ke panti asuhan sini (Pondok Panti Asuhan Millinium Roudlatul Jannah,red) sudah ada yang kena TBC, kemudian busung lambat,” ujar dia.
Sekadar diketahui sebelumnya pemilik akun @Alexander Novy Harijanto mengungkapkan terjadinya penelantaran yang terjadi di panti asuhan tersebut melalui laman facebook E100. (bry)