Panglima TNI yang baru akan menghadapi tantangan yang lebih berat. Pernyataan ini disampaikan Fadli Zon wakil ketua DPR RI menanggapi pergantian Panglima TNI bulan depan karena Jendral Moeldoko akan pensiun.
Menurut Fadli, tantangan lebih berat itu, karena diperkirakan akan ada potensi konflik di Indonesia dengan melihat situasi dan kondisi sekarang ini.
“Panglima TNI ke depan tantangannya akan makin besar, karena kita juga melihat potensi-potensi konflik yang ada di tingkat regional itu akan makin tumbuh,” ujar Fadli di Jakarta, Selasa (2/1/2015).
Dia berharap, panglima TNI yang akan datang, bisa menjawab tantangan-tantangan baru itu. Soal posisi panglima yang digilir berdasarkan Matra, lanjut Fadli, hal itu tidak ada Undang-Undangnya, sehingga sebenarnya bisa ditunjuk sesuai kebutuhan.
“Kalau secara Undang-Undang kan tidak ada. Itu kan tradisi yang dibangun pada era pak SBY. Saya kira, presiden yang sekarang bisa membuat tradisi baru juga, apakah langsung ditunjuk sesuai kebutuhan atau memang melakukan pergiliran lagi dari Matra itu,” kata dia.
Fadli menilai, saat ini penguatan sektor kemaritiman sangat perlu dan harus kuat, mengingat pengamanan laut Indonesia paling rentan untuk diintervensi oleh kekuatan-kekuatan dari luar. Tetapi hal ini bukan berarti Kasal atau Matra angkatan laut yang pantas menduduki jabatan panglima pengganti Moeldoko, karena semua keputusan harus melihat kebutuhan.(faz/dwi)