Sabtu, 23 November 2024

Paling Tinggi Serapan Anggaran Pemkot Surabaya untuk Belanja Pegawai

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan

Sampai dengan 4 September 2015, penyerapan anggaran Pemkot Surabaya belum sampai 50 persen. Dari total anggaran Rp 7,26 Triliun baru terserap 46,37 persen atau Rp3.371.187.696.067.

Pemkot beralasan, itu merupakan karakteristik penyerapan anggaran di Surabaya dengan model kurva S, di bulan-bulan awal penyerapan rendah karena masih tahapan kontrak.

“Artinya, penyerapan anggaran baru akan naik di atas bulan September,” ujar Agus Imam Sonhaji Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (bappeko) Surabaya, Rabu (9/9/2015).

Agus mengatakan, bahwa serapan anggaran yang paling rendah ada di Dinas PU Ciptakarya. Alasannya, karena banyak proyek fasilitas umum yang kadang di lapangan mengalami kendala kompleks.

“Kadang kita sudah siap proyek A, ternyata mengalami kendala seperti sengketa warga atau gangguan benturan dengan infrastruktur lain. Sehingga harus merubah gambar lagi. Sementara harus memutar anggaran lagi,” ujarnya.

Sementara itu, menurut data Bappeko, APBD Kota Surabaya sebesar Rp7.269.442.530.623 yang meliputi belanja tidak langsung sebesar Rp2.437.565.640.912 dan belanja langsung sebesar Rp4.831.876.889.711.

Dari anggaran tersebut, realisasi 46,37 persen ini paling besar realisasinya digunakan untuk belanja pegawai.

Di belanja tidak langsung misalnya, realisasi anggaran sebesar Rp1.460.840.714.039 yang dominan digunakan untuk belanja pegawai sebesar Rp 1.296.046.277.961.

Sementara untuk belanja langsung, realisasinya sebesar Rp 1.910.346.982.028 yang dominan digunakan untuk pos belanja pegawai Rp198.525.653.350 dan belanja barang dan jasa sebesar Rp1.224.458.240.371. (din/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs