Soekarwo Gubernur Jawa Timur mendesak penyelenggaran Jatim Fair 2015 segera melakukan evaluasi harga tiket yang dinilai terlalu tinggi. Padahal Jatim Fair adalah event pemerintah untuk pesta rakyat.
“Ini ndak bener, ini untuk rakyat, ndak bisa tiketnya terlalu tinggi,” kata Soekarwo, ketika ditemui usai Shalat Jumat (9/10/2015).
Soekarwo juga segera melakukan evaluasi terkait tingginya harga tiket Jatim Fair 2015 tersebut.
Sekadar diketahui, Jatim Fair 2015 kembali digelar di Grand City Convex Surabaya. Pesta rakyat menyambut hari ulang tahun pemerintah Jawa Timur yang ke 70 tahun ini digelar mulai Kamis (8/10/2015) hingga Minggu (18/10/2015).
Untuk masuk Jatim Fair, pengunjung dikenakan biaya antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu tergantung hari dan waktunya. Untuk Senin-Jumat pukul 11.00-17.00 WIB harga tiket Rp10 ribu. Sedangkan untuk pukul 17.00-22.00 WIB harganya Rp15.000.
Sementara untuk hari Sabtu dan Minggu pada pukul 10.00-15.00 WIB harga tiket Rp15 ribu; sedangkan untuk sore dan malam yaitu pukul 15.00-22.00 WIB harga tiketnya Rp20.000.
Biro Perekonomian Pemerintah Jawa Timur memprediksi pengunjung Jatim Fair selama 10 hari penyelenggaraan diperkirakan mencapai 200 ribu orang. Dengan angka ini, jika harga tiket rata-rata adalah Rp15 ribu, maka nominal yang didapatkan dari event selama 10 hari ini adalah Rp3 miliar.
Sementara itu, I Made Sukharta, Plt Kepala Biro Perekonomian Jawa Timur mengatakan, harga tiket Jatim Fair bergantung sepenuhnya pada EO penyelenggara acara.
“Jadi Biro Perekonomian hanya membeli stand di sana, Dinas Koperasi juga beli stand. Kalau tiket itu sepenuhnya EO yang menentukan,” kata Made.
Meski begitu, dirinya mengaku akan mengajak bicara EO Jatim Fair sehingga bisa menurunkan harga tiket yang dinilai memberatkan pengunjung.
Sekadar diketahui, Jatim Fair sebenarnya adalah event yang ditujukan untuk perayaan HUT Pemerintah Jawa Timur. Event ini juga selalu dibuka oleh pejabat pemerintah, bahkan Jatim Fair 2015 kali ini juga dibuka oleh Darmin Nasution, Menko Perekonomian. Anehnya, meski dibuka Menteri, ternyata event ini bukan murni gawe dari pemerintah melainkan murni digelar oleh EO.
“Jatim Fair, adalah event pesta rakyat jadi tidak boleh dilakukan untuk kepentingan mendapatkan keuntungan. Ini jelas harus segera saya evaluasi,” kata Soekarwo. (fik/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
