Ditegaskan M. Anis Direktur Sanggar Merah Putih penyelenggara Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2015, bahwa PSLI bukan semata-mata tempat bertransaski lukisan semata-mata.
“Sebenarnya lebih dari itu. Masyarakat dapat menggunakan lokasi PSLI ini sebagai wahana rekreasi. Sekaligus juga sarana untuk berapresiasi khususnya terhadap lukisan,” kata Anis.
Oleh karena itu, lanjut Anis panitia membuka kesempatan selebar-lebarnya untuk masyarakat hadir dan mengikuti berbagai kegiatan yang digelar disela-sela pasar seni lukis tersebut.
Bahkan tidak tanggung-tanggung, pada PSLI 2015 panitia membuka kelas workshop yang dapat diikuti oleh pelajar SMA sederajat dengan menghadirkan pembicara para seniman papan atas.
Juga mengundnag kelompok sastra tradisional yang akan menggelar pembacaan geguritan atau puisi dalam bahasa Jawa. Ini juga terbuka untuk umum.
“Ditengah kondisi ekonomi yang lesu ini, kami tetap berkeyakinan bahwa semangat dan nilai-nilai seni tidak akan pernah luntur. Dan kami membuka kesmepatan kepada masyarakat luas untuk hadir di PSLI 2015,” tukas Anis saat ditemui disekretariat PSLI 2015, Sabtu (3/10/2015).(tok/iss)