Kombes Pol Ibnu Suherman Kepala Bidang Penindakan Densus 88 mengatakan, Sutrisno Abdi belajar merangkai bom ikan dari internet. Sutrisno Abdi adalah pelaku yang memasukkan bahan peledak dan peluru ke dalam koper yang dibawa Rustawi Tomo Kabul, ayahnya.
“Sutrisno merakitnya berdasarkan data yang didapatnya dari internet,” kata Kombes Pol Ibnu Suherman, kepada suarasurabaya.net, Senin (11/5/2015).
Kombes Pol Ibnu menambahkan, saat diinterogasi, Sutrisno Abdi mengaku pernah melakukan pencurian barang elektronik sebanyak dua kali. Barang itu adalah bahan untuk merakit bahan peledak jenis bom ikan.
Setelah rangkaian bomnya selesai, lalu dimasukan ke dalam tas koper milik orang tuanya, Rustawi Tomo Kabul, yang dibawa untuk menjalan ibadah umroh.
“Dari tim penjinak bom yang dikirim ke Brunai, ternyata memenuhi unsur. Kalau dalam tas koper yang dibawa Rustawi Tomo Kabul itu memang bom, jenis bom ikan,” ujar dia.
Kombes Pol Ibnu menambahkan, bom ikan itu terbungkus kantong plastik, dengan berat 45 gram. Untuk mengenai pelurunya juga bukan mainan.
“Yang jelas itu bom ikan, dan pelurunya bukan mainan. Tapi, itu peluru hampa yang selongsongnya sudah dimodifikasi,” ujar dia.(bry/iss/ipg)