Pihak keluarga Yudi Akbar Rizky, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, yang meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar pecinta alam di Malang, meminta pihak kampus menjelaskan kebenaran dibalik kematian Yudi.
“Saya minta kebenaran, saya hanya ingin kebenaran,” kata Retno Windarti orang tua almarhum, di sela tangisnya saat melihat jenazah Yudi untuk yang terakhir kalinya.
Menurut Retno, dia sempat melakukan komunikasi dengan almarhum. “Hari Jumat bisa ditelpon, anak saya masih ngomong, Sabtu kenapa handphone tidak bisa dihubungi,” kata Retno.
Ucapan itu dikatakan berulangkali oleh ibu tiga anak tersebut hingga pingsan. Sehingga beberapa kerabat membawa Retno ke dalam kamar.
Secara terpisah, Dedy Pramudya Kurniawan, kakak korban, menegaskan ucapan Retno Windarti. “Mama saya itu ingin tahu saat di puskesmas itu diberi obat, nah siapa yang mendampingi. Yang memeriksa adik saya itu dokter atau mantri. Kemudian diagnosa itu dari mantri atau dokter?” kata Dedy.
Perlu diketahui, dua mahasiswa UIN meninggal dunia saat mengikuti Diklat SAR di Wana Wisata Sumuran RPH Rejosari, Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Malang. Mereka adalah Yudi Akbar Rizky (18) jurusan psikologi semester I dan Lutfi Rahmawati (19) semester III jurusan Matematika Saintek.(bry/iss/rst)