
Abimantrana Mandira (26), yang tinggal di Wage Kecamatan Taman, Sidoarjo harus meringkuk di dalam tahanan Polsek Wonocolo, Surabaya. Pasalnya, tersangka yang bekerja sebagai kasir FIF PT Nusa Prima Motor cabang Rungkut, membuat laporan palsu, mengaku menjadi korban perampokan di sekitar Jalan Jemur Andayani.
“Korban membuat laporan di Polsek Wonocolo pada Jumat 10 Juli, kalau uang transferan yang baru diambilnya di Juanda, dirampok di Jalan Jemur Andayani. Ternyata, laporannya itu palsu,” kata Kompol Taufik Yulianto Kapolsek Wonocolo, Selasa (28/7/2015).
Menurut AKP Arif Suharto Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, laporan perampokan palsu dilakukan Abimantrana, setelah polisi melakukan olah TKP di lokasi kejadian berdasarkan laporannya.
Saat dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka, ada kejanggalan uang transferan senilai Rp60 juta rupiah dari kantor pusatnya yang dicairkan di bank.
“Janggalnya, jarak lokasi kejadian, dengan tempat pengambilan uang transferan dan kantor tersangka itu cukup dekat. Kemudian, di lokasi kejadian saksi yang ditunjuk tersangka tidak mengetahui,” ujar dia.
Setelah diperiksa lebih lanjut, tersangka mengaku kalau tersangka bukan korban perampokan. “Setelah tersangka mengaku, ternyata uangnya yang Rp40 juta untuk bayar hutang, sisanya dimasukan ke dalam rekening pribadinya,” terang dia.
Terbukti membuat laporan palsu, polisi menjerat tersangka dengan Pasal 374 KUHP tentang penggelapan yang dilakukannya atas kekuasaannya terhadap barang, karena ada hubungan kerja dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. (bry/iss/ipg)