Musyawarah Wilayah (Muswil) ke VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang dibuka Sabtu (29/8/2015) di Surabaya membahas persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sekaligus mempersempit kesenjangan masyarakat.
“Jika masyarakat memilih menghadapi MEA nanti dengan ikut bersaing, maka kami justru memilih melakukan kolaborasi atau bekerjasama dengan berbagai pihak untuk ikut memasuki pasar bebas itu,” ujar Abdullah Syam Ketua Umum LDII.
Oleh karena itu, lanjut Syam, dalam pelaksanaan musyawarah wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur ke VIII hal itu menjadi pembahasan utama, selain agenda penghapusan kesenjangan, juga untuk menghadapi Pilkada.
“Untuk itu, secara khusus kami memang akan membahas MEA itu sebagai bagian kajian dalam muswil, sehingga nantinya warga masyarakat khususnya LDII dapat memahami bagaimana MEA harus disikapi,” tambah Abdullah Syam.
Sementara itu, Kriswanto Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa MEA bukan untuk ditakuti tapi justru untuk disikapi.
“Dan sikap LDII adalah berkolaborasi. Ini memang harus dipahami secara keseluruhan agar pemahaman terkait pasar bebas dan sebagainya di era MEA itu tidak setengah-setengah. Ini hal penting,” kata Kriswanto.
Sabtu (29/8/2015) hingga Minggu (30/8/2015) di Surabaya digelar Muswil LDII ke VIII yang diikuti seluruh pengurus LDII Jawa Timur. (tok/den)