Muadi (20) warga Pegirian, Surabaya, Minggu (28/6/2015) sore dihakimi massa di depan Kebun Binatang Surabaya lantaran mencopet (mencuri–red) sebuah handphone di kerumunan pembagiaan takjil buka puasa.
Akibat aksinya kepergok, hampir seluruh komunitas motor yang saati itu membagikan takjil dan pengendara yang saat itu melintas menerima takjil ikut menghakiminya.
Firda salah seorang korban mengaku, pemuda yang dihahakimi saat berbagi takjil itu berusaha mencuri ponsel miliknya yang disimpan di saku celana belakang.
“Saat saya mengambil menu takjil, tiba-tiba ada yang merogoh saku belakang saya. Ketika saya lihat, ternyata handphone saya hilang, dan melihat dia lari,” kata Firda.
Mengetahui handphone dicuri, dirinya berteriak maling hingga teriakan itu mengundang perhatian pengendara dan komunitas yang saat itu berbagi takjil.
Firda mengungkapkan, tidak hanya dirinya yang jadi korban. Tapi, temannya saat itu berada di dekatnya juga turut menjadi korban.
“Dia (pelaku,red) itu juga mengaku mencuri handphone teman saya tadi. Tapi akhirnya ponsel milik saya dan teman saya dikembalikan karena dia sudah tertangkap basah Tapi dia sudah terlanjur dihakimi massa,” ujar dia.
Insiden itu diketahui beberapa petugas Satpol PP yang saat itu melakukan penjagaan di sekitar Kebun Binatang Surabaya. Kemudian petugas langsung mengamankannya dan saat digeledah ditemukan sebuah jimat di balik bajunya. Selanjutnya pelaku diserahkan ke Polsek Wonokromo. (bry/dwi)