Sembilan patung Jayandaru yang mengelilingi monumen Udang dan Bandeng di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo, akhirnya diturunkan, Jumat (27/2/2015). Rencananya patung Jayandaru akan dipindahkan ke Vinna golf Pandaan.
Untuk menurunkan patung karya Wayan Winten petugas harus menggunakan alat berat, mobil crane karena beban satu patung itu diperkirakan lima hingga sepuluh ton.
Penurunan patung Jayandaru itu jadi perhatian masyarakat, baik itu pengendara roda dua maupun roda empat saat melintas.” Kenapa patungnya diturunkan. Ini kan untuk mempercantik Sidoarjo,” kata Indrawati, warga Cemengkalang, Sidoarjo, saat ditemui suarasurabaya.net, Jumat (27/2/2015).
Hal senada juga dikatakan Annisa, salah seorang pengendara asal Semarang hendak ke Surabaya saat melintas dan melihat langsung. “Saya sempat bertanya pada warga, ada apa kok banyak warga melihat patung. Ternyata patung itu dilarang untuk berdiri di Alun-alun oleh salah satu ormas yang kabarnya menyalahi kaidah agama islam,” ujar Annisa.
Seperti diberitakan, satu minggu lalu organisasi islam Sidoarjo dari NU, GP Ansor Sidoarjo dan Santri Sidoarjo menolak berdirinya adanya keberadaan patung Jayandaru di Alun-alun Sidoarjo. Karena dinilai menyalahi kaidah agama berdasarkan syariat islam. (bry/dwi)