Mukhamad Misbakhun anggota DPR RI fraksi partai Golkar mengutuk keras aksi penyerangan yang dilakukan oleh 30 preman bersenjata terhadap tim posko rumah aspirasi Misbakhun saat memasang baliho bebas narkoba di kelurahan Petahunan, kecamatan Gading Rejo, kota Pasuruan, Minggu (22/11/2015) malam.
Dia merasa bertanggung jawab atas insiden tersebut mengingat kota Pasuruan adalah daerah pemilihannya.
“Saya prihatin dan mengutuk keras aksi premanisme yang terjadi di kota Pasuruan. Dan saya meminta aparat kepolisian bertindak sigap untuk mengusut tuntas kasus tersebut,” ujar Misbakhun dalam keterangannya, Selasa (24/11/2015).
Dia berharap, masyarakat Pasuruan tidak terprovokasi aksi premanisme tersebut dan menjaga suasana tetap kondusif, apalagi menjelang Pilkada serentak 9 Desember 2015 nanti.
“Jangan sampai salah satu agenda nasional, yaitu Pilkada serentak ternodai aksi kekerasan dalam persaingan Pilkada di kota Pasuruan,” paparnya.
Seruan Misbakhun ini juga sejalan dengan himbauan Jokowi Presiden beberapa waktu lalu agar Pilkada serentak 2015 “bertanding” secara sehat.
Sekedar diketahui, Tim Posko rumah aspirasi Misbakhun di Pasuruan dikeroyok gerombolan Preman karena memasang Baliho untuk menjauhi Narkoba. Pada baliho yang berlatar merah putih, ada foto Misbakhun, terdapat kalimat “Jauhi Narkoba!, Mari Hidup Sehat Untuk Kota Pasuruan BEBAS NARKOBA”.
Tim Posko Rumah Aspirasi Misbakhun mulai memasang baliho pada Minggu (22/11/2015) pukul 15.00.
H. Malik Koordinator Tim Posko mengatakan, pemasangan baliho itu rencananya di 20 titik. Tim baru memasang di 16 titik. Malik mengungkapkan, ketika Tim memasang di Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gading Rejo, tiba-tiba ada 30 orang berkendaraan bermotor sambil membawa pentungan dan pistol menyerang Tim Posko.(faz/dwi)