Mimpi-Mimpi Risma Sebelum Habis Masa Jabatannya

Sebelum habis masa jabatannya pada 28 September 2015 nanti, Tri Rismaharini mengharuskan diri untuk menyelesaikan pekerjaannya. Wali Kota Surabaya yang kembali dicalonkan oleh PDIP ini mengaku ingin mewujudkan mimpi-mimpinya.

“Aku harus selesaikan pekerjaanku. Tentang proyek, kendalanya apa. Menyelesaikan administrasi-administrasi,” ujarnya kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (31/8/2015).

Tidak hanya itu, Risma mengaku ingin merealisasikan mimpi-mimpinya yang belum terwujud selama menjabat sebagai wali kota Surabaya.

Berikut ini mimpi-mimpi Risma yang hendak dia genjot perealisasiannya.

1). Proyek pembangunan jalan bawah tanah atau underpass dengan nilai investasi Rp60 miliar, yang rencananya akan dibangun di sepanjang Jalan Mayjend Sungkono menuju Jalan Hr Muhammad.

Risma mengatakan kini proyek itu tidak lagi menggunakan APBD, melainkan telah ditanggung seluruhnya oleh para pengembang yang tergabung di DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur.

“Awal September peletakan batu pertama,” katanya.

2). Risma juga sedang menggenjot pembangunan Taman Gantung di Gedung Siola. Rencananya, taman tersebut akan dibangun di jembatan gantung penghubung Gedung Siola dengan Tunjungan Center. Tepatnya di lantai 1 Gedung Siola.

3. Mimpi Risma yang lain, adalah realisasi Patung Suroboyo yang dikatakan oleh Risma, “mbahnya,” karena ukurannya yang besar.

Patung Surabaya yang ukurannya lebih besar dari patung di Kebun Binatang ini akan diletakkan di Taman Bulak yang sedang dalam pembangunan.

Ketika ditanya kenapa diletakkan di dekat laut, Risma menjawab, “supaya Surabaya jaya di darat dan di laut, karena itu kelihatan dari laut,” selorohnya.

Seiring pembangunan patung ini, Risma juga inginkan agar kampung nelayan di Kenjeran terealisasi.

4. Satu lagi mimpi yang hendak diwujudkan oleh Risma, yaitu Sentra Batu Akik di Dolly. “Difinalkan, tapi harus direhab dulu,” ujarnya.

Tidak hanya realisasikan mimpi-mimpi. Risma juga hendak mengejar beberapa aset Pemkot. Antara lain yang dia utamakan adalah lahan Taman Remaja Surabaya.

“Kawasan THR Mall itu harus ditata. Itu juga milik kita (Pemkot Surabaya–Red). Tapi, karena di situ sudah jadi pusat IT di Indonesia Timur, aku ingin itu ditata,” ujarnya. (den/ipg)